Sahabat dimanapun berada. Sebagai seorang muslim, hampir pasti akan mengalami sakit sebagai bagian dari ujian hidup. Penting bagi kita untuk mencoba memahami hikmah yang terkandung di dalamnya, meskipun mungkin tidak semua orang menyadari hal tersebut. Dengan memahami dan meridhai takdir Allah, kita dapat menjalani kehidupan dengan ketenangan dalam segala kondisi. Nabi Muhammad pun pernah merasakan sakit. Meski begitu, sakitnya orang yang beriman berbeda dengan orang yang tidak beriman kepada Allah swt. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah al- Bâhiliy, Rasulullah saw
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ أَوْحَى اللَّهُ إِلَى مَلَكِهِ أَنِ اكْتُبْ لِعَبْدِي أَجْرَ مَا كَانَ يَعْمَلُ فِي الصِّحَّةِ وَالرَّخَاءِ إِذْ شَغَلْتُهُ ، فَيَكْتُبُ لَهُ
Artinya Jika ada hamba beriman yang sakit, Allah memberikan wahyu kepada malaikat- Nya “ Tulislah untuk hambaku pahala sebagaimana pahala atas amal yang ia kerjakan saat sehat sejahtera ketika aku membuat dia sibuk”Lalu malaikat kemudian mencatatnya( At- Targhîb fî Fadlâilil A’mâl 397).
Adapun beberapa hikmah dari musibah sakit yang kita alami sebagai berikut:
1. Sakit Dapat Menebus Dosa
Melalui Penderitaan bila seorang muslim sakit, maka penderitaannya dianggap kafarat, yaitu penebusan dosa agar dapat dihapuskan. Hal ini seirama dengan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ
وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاه
“Tidaklah seorang muslim itu ditimpa musibah baik berupa rasa lelah, rasa sakit, rasa khawatir, rasa sedih, gangguan atau rasa gelisah sampaipun duri yang melukainya melainkan dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosanya” (HR. Al-Bukhari, no. 5641 dan Muslim, no. 2573).
2. Tetap Mendpatkan Pahala
Orang yang sakit dapat menerima pahala atas amal baik yang biasa dilakukannya ketika sehat.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
Rasulullah Sallallahu 'alayhi wa sallam bersabda: 'Jika seorang hamba sakit atau sedang dalam perjalanan (safar), maka yang dicatat (perbuatannya) adalah ketika ia menetap di hidup dan dalam keadaan sehat.(HR Bukhari)
Inilah salah satu anugerah terbesar yang Allah Ta'ala anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya. Bahkan jika amalan itu dilakukan terus menerus dan teratur, jika terputus karena sakit atau perjalanan (perjalanan jauh), maka amalan tersebut tetap dicatat amalan yang sempurna (seperti dalam keadaan sehat). Karena Allah SWT mengetahui jika tidak ada halangan tentu amalan tersebut akan terlaksana.
3. Allah menghendaki kebaikan Untuk Hambanya.
Ada sebuah hadis dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, "Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, Allah akan menimpakan ujian kepadanya." (HR al Bukhari)
4. Meraih kedudukan yang tinggi di hadapan Allah SWT.
Penyakit juga dapat membawa seseorang pada kedudukan yang tinggi di hadapan Allah. Rasulullah SAW bersabda,
عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال المبطون شهيد والمطعون شهيد
Artinya, “Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah ia bersabda, ‘Orang yang mati karena sakit perut dan orang yang tertimpa tha’un (wabah) pun syahid.’” (HR Bukhari).
Hal ini menunjukkan bahwa melalui penderitaan seseorang dapat mencapai tempat yang tinggi di surga.
Allah subhanahû wa ta'âlâ berfirman dalam surat Az-Zumar ayat 10:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan.
Itulah beberapa hikmah sakit yang perlu kita ketahui. Semoga dapat menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan semoga musibah yang menimpa kita dan saudara-saudara kita menjadi cara Allah mengampuni dosa-dosa kita, dan menggantinya dengan ampunan, pahala, serta surga-Nya. Amin..
Semoga bermanfaat.
Jika pembaca menemukan kekeliruan dalam tulisan ini siahkan tinggalkan dikolom komentar Terimakasih
Posting Komentar